Biarku ambil luka itu untukku sendiriAgar sisa-sisanya tak melukai dirimuBiarku tenggak rasa sakit itu sendiriAgar sisa-sisanya tak menghantui jalanmuAku tidak berbicara kekalahanAtaupun pekikan keputus-asa-anAku hanya berdiorama tentang pengorbananDan eksepsi mencintai dalam kesejatianAku tidak ingin kau terlukaAgar langkahmu bisa lebih sempurnaAku tidak ingin kau tersakitiAgar kau terus melukis hari-hariSekalipun kau tak pernah mengertiAku tak peduli,Karena kesejatian tak diukur oleh puji-pujiTidak pula oleh nyanyian penyejuk hatiSemua hanya bisa terwakili oleh kebahagiaanJuga oleh senyum ketulusanDan aku tak akan berhentiSebelum semuanya menjadi berartiMalang, 15 september 2013A Fahrizal Aziz
Berteman
Top 10 Pekan ini

Perasaan Lina
Ibel kembali ke ruang transit selepas membuang sampah dan membersihkan grease trap. Ta…

Membaca dan Orang-orang yang Membosankan
"..anak-anak, termasuk remaja, mungkin merasa jika membaca buku itu membosankan. Leb…

Rutinan FLP Blitar, Tradisi Sejak Juli 2008
Pertemuan mingguan FLP Blitar sudah berlangsung sejak bulan Juli 2008, bahkan ketika FLP …

FLP Blitar, Di Usia 14 Tahun
Kopi Jawa, Kopi hitam apa adanya.

Sosok yang Menghidupkan atau Meredupkan Organisasi?
Beberapa kali saya bertemu orang yang oleh masyarakat atau anggota lembaganya dianggap te…

Jangan Remehkan Anak Kecil yang Suka Membaca Buku
Mobil Perpustakaan Keliling Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab. Blitar sedang melayani sisw…

Ahmad Dahlan, Haji Rosul, dan Muhammadiyah
Tahun 1917, dalam sebuah kunjungan ke Yogyakarta, Haji Rosul berjumpa KH. Ahmad Dahlan. P…

Jangan Meminta Kritik untuk Tulisan Pertama, Rayakan Saja Dulu
Sepasang kekasih dengan gembira menyambut bayi pertamanya yang lucu. Bayi lelaki itu sege…
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir di blog ini ya.