Laporkan Penyalahgunaan

Blog Archive

Blog Archive

Tags

Categories

Labels

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

Popular Posts

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Random Posts

3/random/post-list
6/recent/ticker-posts

Most Popular

Popular Posts

Langsung ke konten utama
Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Menikmati Karya Sastra (11)

Pujon begitu dingin, cocok sebagai "tempat persembunyian" sembari menghabiskan berlembar-lembar buku. Tak banyak aktivitas pada malam hari, setelah pagi sampai sore bergelut dengan tugas-tugas magang. Ini merupakan kegiatan semacam KKN yang diadakan oleh Kemenag, untuk mengisi w…

Tubuh Perempuan, dan Segala Hal Yang di Perbincangkannya

Saya tidak tahu bagaimana perempuan memandang laki-laki, sebab karena saya bukan perempuan. Tapi apakah sekiranya sama, sebagaimana laki-laki memandang perempuan? Laki-laki memandang perempuan sebagai kesatuan yang estetis. Dari ujung kepala sampai ujung kaki, dari gerai rambut sampai ben…

Tentang Jurnal Rasa

Jurnalrasa.my.id adalah kanal pribadi yang saya gunakan untuk berbagi cerita, pendapat atau sekadar mendokumentasikan kegiatan. Blog ini adalah transformasi dari blog sebelumnya yang dimerger menjadi satu.

Menikmati Karya Sastra (10)

Tiap sehabis subuh saya harus ke warnet untuk "kerja". Bukan kerja jaga warnet, tapi memanfaatkan komputer dan jaringan internet untuk menulis konten. Kebetulan ada harga khusus sebelum jam delapan pagi. Saya kuliah ya sambil kerja, tapi banyak orang tidak percaya. Fikirannya, k…

Menikmati Karya Sastra (9)

"Karya sastra yang punya konteks kuat seperti novel-novel Pram," ujar Pak Yusri Fajar. Sore itu saya duduk melingkar di sebuah gubuk belakang Wisma Kalimetro, Joyosuko Malang. Ada diskusi sastra sekaligus bedah buku karya Nurani Soyomukti. Saya lupa judul bukunya. Pembedahnya Pa…

Menikmati Karya Sastra (8)

Hujan masih mengguyur Malang ketika saya berada di Gramedia Matos, keliling mencari buku apa yang sekiranya cocok dijadikan koleksi. Kebetulan ada sisa uang dari beasiswa DIPA, setelah digunakan untuk membayar SPP semester. Ini harusnya masuk musim kemarau, tapi entah kenapa hujan turun, …

Menikmati Karya Sastra (7)

________________________________________________________ Teh hitam ini enak sekali ya? Pikir saya setelah menyeruputnya. Tehnya pun berbentuk butiran hitam, bukan daun, bukan pula remahan daun seperti teh celup. Saya menikmatinya Sembari membaca "Ojung" karya Edi Mulyono. "…

Menikmati Karya Sastra (6)

__________________________ Selepas kuliah bahasa arab, sekitar pukul empat sore, saya menuju kerumunan orang di beranda gedung pusat informasi UIN Malang. Biasanya setiap hari senin dan jum'at. Disana ada sekelompok--lebih sering segelintir--orang yang mendiskusikan sastra. Mereka ter…

Menikmati Karya Sastra (5)

Ada novel Dunia Sofie tergeletak di meja redaksi. Ternyata itu milik wartawan baru. Novel terjemahan karya Jostein Gaarder. Isinya bagus? Tanya saya. "Kalau yang punya selera filsafat, ya lumayan bisa menikmati," jawabnya. Selera filsafat? Memang sedikit sekali novel terjemahan …

Menikmati Karya Sastra (4)

Maryamah Karpov? Waktu iseng mengitari rak buku-buku sastra di Perpustakaan kampus, tak sengaja menemukan novel Maryamah Karpov, yang notabene adalah karya pamungkas dari Tetralogi Laskar Pelangi. Tiga novel lainnya sudah saya baca ketika Aliyah. Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor …

Menikmati Karya Sastra (3)

Salah satu mata pelajaran Unas untuk siswa kelas Bahasa adalah Sastra Indonesia. Dua mapel lain adalah Bahasa Arab dan Antropologi. 3 Mapel wajibnya tetap Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Saat mengerjakan soal-soal Mapel Sastra Indonesia, mata saya tertumbuk pada sebuah s…

Menikmati Karya Sastra (2)

Sempat bimbang antara memilih jurusan IPS atau Bahasa. Karena tidak mungkin memilih jurusan IPA. Nilai tidak mendukung, terutama Kimia. Meskipun pada konsultasi awal, tetap diupayakan memilih IPA, mentoknya IPS. Asal bukan bahasa. Begitu kata salah satu guru BK. Kenapa? Padahal saya waktu…

Menikmati Karya Sastra (1)

Seseorang meminjamkan sebuah novel berjudul Ayat-ayat Cinta di tahun 2007. Karena dipinjamkan, maka saya sedikit terpaksa untuk membacanya. Kenapa terpaksa? Karena membaca novel adalah hal yang teramat asing, dan barangkali cenderung membosankan. Tahun sebelumnya juga ditawari novel itu. …

Ide Menulis

Bagaimana mendapatkan banyak ide? Ini pertanyaan yang patut direnungi, sebab bukan bagaimana ide didapatkan, tapi dikelola menjadi tulisan, karena ide itu sesungguhnya berseliweran dimana-mana. Ide bisa diotak-atik, tapi belum tentu kita punya selera untuk menuliskannya. Kalau ide itu ser…

Memandang Politik (4)

Kesadaran lain yang dibangun adalah memahami kebijakan publik yang ada,  karena kita sebagai masyarakat adalah obyek dari kebijakan tersebut. Aksi demonstrasi yang terjadi, biasanya buah dari kebijakan yang tidak memihak rakyat. Sebagai rakyat biasa, kadang kita hanya bisa mengeluh sambil…

Memandang Politik (3)

Politik tidak bisa netral, sebab siapapun warga negara Indonesia yang sudah memiliki KTP, juga memiliki hak politik. Hak politik itu adalah memilih dan dipilih. Mungkin bisa netral dalam sikap, tapi dalam bilik suara tidak bisa. Harus memilih sesuai ketentuan, hanya sifatnya yang dirahasi…

Memandang Politik (2)

Politik dalam bahasa arab adalah siasah. Tapi siasah dalam bahasa Indonesia menjadi siasat. Siasat serupa taktik dan strategi. Bisa disimpulkan, ketika kita membuat taktik/strategi, sesungguhnya kita tengah berpolitik. Meskipun tidak bersentuhan langsung dengan jabatan di Pemerintahan. Ta…

Memandang Politik (1)

Untuk apa belajar ilmu politik? Pertanyaan reflektif tersebut diajukan oleh dosen pengampu mata kuliah Ilmu Politik kala itu. Meski kami mahasiswa jurusan Pendidikan, namun juga mendapatkan tiga mata kuliah sosial yaitu Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, dan Sosiologi. Saya yang aktif dalam orga…

Memfungsikan Rumah Cahaya Blitar (3)

Jadi, langkah-langkah untuk membangun perpustakaan komunitas itu begini : 1. Dalam forum rapat bersama, ditanya siapakan yang rela menjadi kontributor buku, misalkan ada 10 orang yang bersedia. Kontributor buku hanya sebagai penyedia buku yang rela dipinjam. Kepemilikannya tetap milik pri…

Memfungsikan Rumah Cahaya Blitar (2)

Tentu butuh waktu untuk bisa mengumpulkan ratusan, bahkan ribuan buku sehingga menjadi Perpustakaan TBM. Tidak semua kolektor buku pun dengan rela menyumbangkan bukunya, karena buku bisa menjadi koleksi pribadi yang berharga. Tapi sejujurnya, tidak semua buku yang kita miliki bisa kita ba…