| Sabtu, 24 November 2018
Pak Amien Rais selalu menarik perhatian, bahkan di kalangan non Muhammadiyah. Saya sering ditanya, kenapa Pak Amien Rais begitu? Menurutnya Pak Amien begitu berambisi pada suatu hal, dilihat dari statemen yang dilontarkan.
Dalam konteks ini, berambisi untuk memenangkan Prabowo, capres yang beliau dukung, bahkan bila perlu "menjewer" Muhammadiyah.
Saya juga kurang tahu kenapa bisa begitu, tetapi kalau kita baca tulisan-tulisan beliau, bahkan sejak 90-an sudah aktif mengkritik rezim. Makanya Piet Khaidir Hizbullah pernah berkata, bahwa Pak Amien konsisten dalam hal mengkritisi rezim, bahkan sejak zaman orde baru. Tidak ada yang berubah.
Pada dekade 90-an, karena aktif mengkritis rezim orba, Pak Amien ditentang banyak tokoh Muhammadiyah, salah satu yang paling keras adalah Pak Lukman Harun.
Pak Amien dinilai kurang luwes dalam membangun komunikasi dengan rezim orba, sebagaimana dulu yang dilakukan Pak AR Fachrudin, atau KH. Azhar Baasyir.
Akan tetapi Pak Amien mendapat apresiasi kuat di kalangan intelektual. Rasanya sulit melepaskan pengaruh Pak Amien dalam wacana politik dan ekonomi kala itu, tidak bisa dinafikan pula pengaruh dari dua buku fenomenalnya : Selamatkan Indonesia dan Tauhid Sosial.
Juga gaduh di internal Muhammadiyah sendiri, sejak beliau menjadi ketua umum. Pak Haedar pernah menyebut bahwa migrasi intelektual di jajaran pengurus PP Muhammadiyah justru dimulai pada era kepemimpinan Pak Amien.
Intelektual dalam definisinya, kaum akademik. Pak Amien adalah Profesor Doktor pertama yang menjadi ketua umum PP Muhammadiyah, disusul Profesor Doktor berikutnya, hingga sekarang.
Iklim yang baik itu kemudian diteruskan pada era Buya Syafii Maarif terutama, dan Pak Din Syamsudin. Sementara Pak Amien sudah mulai berfokus pada gelanggang politik.
Lalu bagaimana dengan anggapan bahwa, Pak Amien mendukung capres yang erat kaitannya dengan rezim orde baru, yang mana dulu beliau kritik?
Pikiran itu akan selalu muncul, apalagi ketika salah satu putri Pak Harto berucap bahwa capres 02 akan melanjutkan program-program Pak Harto. Mendengar statemen tersebut, kira-kira bagaimana suasana batin Pak Amien Rais?
Itu akan menjadi teka-teki tersendiri. Selebihnya, biarlah waktu yang akan menjawab. []
Salam,
Ahmad Fahrizal Aziz
Just-fahri.blogspot.com