Nama Angger Tsu cukup familiar di Blitar, terutama lewat video-videonya bertajuk Amazing Blitar yang bisa anda nikmati di kanal YouTubenya.
Belakangan, namanya kembali mencuat saat video karyanya diputar dalam event Blitar Jadoel 2022.
Dia menonton pembukaan Blitar Jadoel 2022, dan terkejut karena video karyanya diputar. Sang Istri lebih terkejut lagi, dan kemudian mengunggah kekecewaannya ke sosial media.
Melansir detik.com, Ketua EO Blitar Jadoel, Adhitya Kusuma Wardana, mengklarifikasi jika pemutaran video itu sebenarnya diluar jadwal yang disusun panitia.
Namun kemudian ia justru mengapresiasi karya tersebut dan tujuan diputarnya agar semakin dikenal luas.
Sayangnya, tidak ada nama atau trademark Angger Tsu sebagai kreator saat video tersebut diputar.
Ini menggelisahkan, kenapa?
Mari Menghargai Karya
Mungkin Angger Tsu dan Istri tak begitu mempermasahkannya andai ada ijin sebelumnya, apalagi karya tersebut sudah dipublikasikan.
Namun sesungguhnya ini bukan sebatas ijin, akan tetapi sejauh mana ada penghargaan pada sebuah karya yang telah dibuat oleh kreator.
Blitar Jadoel adalah event besar, tentu dengan afirmasi anggaran yang cukup dengan tim panitia yang kompeten.
Untuk event sekelas Blitar Jadoel semestinya lebih kreatif dengan membuat custom video, tidak mengambil yang sudah ada.
Ini jelas menurunkan citra tim EO, yang pasti sudah dipilih berdasarkan kompetensinya masing-masing, termasuk mempersiapkan video pembukaan.
Jika pada akhirnya menggunakan video yang sudah ada, tentu perlu ijin dan wajib menyertakan kreatornya agar penonton tahu jika itu video karya Angger Tsu, bukan panitia Blitar Jadoel.
Apalagi, Angger Tsu membuat video tersebut atas inisiatif sendiri dan tidak dibiayai pemerintah.
Jika pada akhirnya permohonan maaf berhasil menyelesaikan masalah, apakah ini tidak akan menjadi preseden buruk di kemudian hari?
Pemerintah sesungguhnya perlu mendukung karya masyarakat, dan apalagi karya yang sudah dibuat secara pribadi lalu ditayangkan.
Cara mendukung tidak sebatas meminta ijin, namun ada dukungan atas jerih payah kreator memproduksi karya tersebut hingga menjadi sajian yang bisa dinikmati.
Di sesi yang berbeda, di lokasi Blitar Jadoel, juga digelar bedah buku karya Ki Purwanto tentang Grebeg Pancasila.
Karya itu diapresiasi oleh Pemerintah melalui Dinas Perpusip Kota Blitar, bahkan menghadirkan pembedah sekaliber Djarot Saiful Hidayat dan Much. Taufik dari Widyaiswara, dibuka langsung oleh Walikota.
Apa anda bisa membayangkan andai buku tersebut diterbitkan tanpa sepengetahuan Ki Purwanto dan diklaim sebagai karya penelitian yang didanai negara?
Angger Tsu harusnya tidak hanya mendapatkan permohonan maaf atas kekhilafan panitia, namun ada reward terkait karya yang telah turut meramaikan event Blitar Jadoel tersebut.
Blitar punya banyak orang hebat, kreator handal nan kreatif, dan tak terlalu banyak menuntut ke Pemerintah.
Sesuatu yang harusnya disyukuri. Event Blitar Jadoel kali ini menyisakan banyak catatan mulai dari pengelolaan sampah, persoalan parkir dan pelanggaran hak cipta.
Namun kritik semacam ini perlu diangkat sebab bisa memberikan perbaikan di masa mendatang.
Kita semua jadi tahu, kalau di Blitar ada kreator video handal seperti Angger Tsu, yang sebaiknya mulai dilibatkan untuk ikut memajukan Kota Blitar.
Namun, bukan hanya sebatas dimintai ijin, lho. []
Blitar, 26 Juni 2022
Ahmad Fahrizal Aziz
Tags:
Sekitar Blitar