Jakarta (Tak Hanya) Hollywings

Halte Busway, Sawah Besar. Photo by Yudha Sunandar.


Apakah anda "mampu" ke Hollywings? Memesan 2 botol Gleenfiddich seharga gaji UMR Karawang.

Atau sebotol Beercinta yang harganya cukup untuk membeli tiket kereta Gajayana Blitar-Jakarta?

Hollywings "hanya" sebuah kafe, tempat nongkrong suasana premium dengan menu-menu khusus, menghadirkan penyanyi berbakat dengan suara memukau dan pengiring musik profesional.

Hollywings bukan tempat bagi orang-orang seperti kita yang, dikala suntuk, lebih memilih datang ke Taman Menteng atau jalan-jalan di Monas.

Hollywings adalah bagian dari hirarkis sosial masyarakat Jakarta, tempat melepas penat bagi pemilik budget di atas rata-rata.

Namun tempat tersebut, sementara ini, ditutup oleh Gubernur Anies Baswedan. Kenapa dia seberani itu?

Waduk Sunter yang menawan, di Jakarta Utara.

###

Di Cilandak, Jakarta Selatan, masih (atau sudah) ada Nasi Padang serba Rp10.000. Jika lauknya telur, hanya Rp8.000,-

Itu di daerah Cipete Selatan, kedainya menyatu dengan bimbingan belajar. Mungkin suatu kegembiraan tersendiri bisa menemukan tempat makan murah dan enak.

Sebotol Beercinta Hollywings bisa untuk makan dua kali sehari selama sebulan di tempat itu, plus minumannya.

Lalu, di perkampungan Petojo Utara, Gambir, deretan kios sederhana mulai dari warung bakso, soto, jengkol hingga tambal ban juga menjadi pemandangan tersendiri.

Area perumahan padat penduduk yang bangunannya seperti tenggelam oleh gedung-gedung raksasa.

Dari balik jendela kamar, terlihat hotel Merlynn yang megah. Tak jauh dari gang masuk, orang-orang akan terhubung dengan kemewahan kota dan hiruk pikuk jalanan.

Mereka yang setiap hari hanya bisa membeli semangkuk bakmi di warung tenda, harus kerap bertemu dengan kedai fast food modern yang tak mungkin dijangkau. Kesenjangan begitu terasa.

Kerenanya lebih enak hidup di desa, semua orang relatif bernasib sama, kalaupun ada yang berlebih hanya sedikit perbedaannya.

Semua orang bisa merasakan apa yang orang lain juga rasakan, kalau di desa.

Berbeda dengan kota besar seperti Jakarta, hanya orang-orang tertentu yang bisa ke Hollywings.

###
Pangsit terkenal di Cengkareng, Jakarta Barat.

Jakarta menyajikan banyak pilihan, agar lebih irit bisa naik KRL, keliling kota bahkan keluar kota seperti Tangerang, Depok, dan Bogor. Meski dengan resiko berdesakan pada jam tertentu.

Lagipula, DKI Jakarta itu luasnya hanya 661.5 km, tak ada separuhnya Kabupaten Blitar yang luasnya 1.589 km. Namun soal kepadatan, juaranya.

Banyak titik di Jakarta yang memicu perhatian. Bagi para pengunjung yang turun di Stasiun Gambir, sekitar lingkar Monas saja banyak tempat yang bisa dikunjungi.

Tak cukup sehari dua hari untuk sekadar berkunjung di tempat-tempat penting sekitar Gambir, Menteng atau Tanah Abang.

Tak hanya Hollywings. []

Ahmad Fahrizal Aziz
Kompilasi Travel Note

Ahmad Fahrizal Aziz

Blogger dan Aktivis Literasi

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir di blog ini ya.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak