Usulan dari Ortom untuk Calon PDM

Selain PCM, ada baiknya masing-masing Ortom membuat pertemuan kecil secara internal, membahas nama-nama calon PDM untuk diusulkan ke Panitia Pemilihan (Panlih) Musyda.

Penting bagi Organisasi Otonom untuk "mengendors" senior-seniornya sendiri, mengingat model kepemimpinan di Muhammadiyah itu adalah DIUSULKAN, bukan MENGAJUKAN DIRI.

Ortom punya posisi penting dan strategis dalam hirarkis perkaderan, maka suaranya patut didengar.

Usulan dari Ortom sekaligus memvalidasi jika yang bersangkutan adalah kader yang memang telah berkiprah dan punya rekam jejak dari bawah.

Sebagus apapun kader yang dimiliki, tak akan mungkin bisa naik menjadi pimpinan jika tak ada yang mengusulkan.

Rapat untuk Mengusulkan

Formasi pimpinan (formatur) hanya 13 orang, dari 13 orang inilah akan dipilih ketua PDM.

Masing-masing Ortom bisa merapatkan dan membuat analisis mana dari 13 nama yang sekarang ada, yang masih mungkin diendors/diusulkan kembali.

Selain itu, siapa saja nama-nama diluar 13 orang tersebut yang mungkin akan diusulkan sebagai "bintang baru".

Tentu jika ada kader yang punya rekam jejak hirarkis, itu menjadi usulan utama. Misalnya, pernah menjadi pimpinan di IPM, IMM dan Pemuda Muhammadiyah sekaligus, selain itu juga ikut Tapak Suci dan Hizbul Wathan.

Maka, 5 ortom ini bisa merekomendasikan nama tersebut, karena betapa "komplitnya" jenjang kaderisasinya, istilah orang Blitar: Muhammadiyah Nyell.

Jika toh tidak sekomplit di atas, tetep ada nama-nama yang layak untuk diusulkan, misalnya Pemuda Muhammadiyah mengusulkan 2 atau 3 mantan/domisioner ketuanya. IMM dan IPM merekomendasi Kakanda-kakandanya, Hizbul Wathan merekomendasikan Ramanda-ramandanya dan Tapak Suci merekomendasikan pendekar-pendekarnya.

Karena sifatnya hanyalah usulan, maka masing-masing Ortom bebas mengusulkan sebanyak-banyaknya. Namun usulan juga harus didasarkan pada argumentasi yang kuat, agar tidak dianggap sekadar memberi usulan.

Usulan itu bisa tertutup maupun terbuka untuk disodorkan ke Panlih dan kemudian Panlih "wajib" mengirimkan surat permohonan kesediaan menjadi calon formatur Musyda ke yang bersangkutan.

Selanjutnya, sosok yang diusulkan itu akan memberi jawaban kesediaannya atau tidak.

Ini akan menjadi iklim yang baik dan positif bahwa pimpinan adalah figur yang disokong dari bawah dan memang punya "akar" di kalangan Ortom.

Sudah saatnya Ortom untuk menjadi bagian penting dari proses regenerasi pimpinan.

Tabik,

Blitar, 7 Januari 2023
Ahmad Fahrizal Aziz

Ahmad Fahrizal Aziz

Blogger dan Aktivis Literasi

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak