Salah satu penampil dari siswa SD 'Aisyiyah. Dok/panitia |
Event Musyawarah Daerah Muhammadiyah ke-12 dan 'Aisyiyah ke-4 Kabupaten Blitar telah berjalan dalam dua rangkai agenda.
Pertama, Pra Musyda dengan kegiatan jalan sehat dan peletakan batu pertama, pembangunan Pusat Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Blitar, di kompleks Masjid Nurul Iman Kanigoro. 12 Maret 2023.
Kedua adalah agenda utama, perhelatan Musyda di area kampus Universitas Islam Balitar (Unisba), 19 Maret 2023.
Dua rangkaian acara tersebut berlangsung sangat meriah, melibatkan banyak pihak dengan tingkat kesibukan yang tinggi.
Sekaligus memperlihatkan big family Muhammadiyah dan Organisasi otonom yang bahu membahu dari berbagai penjuru Kabupaten Blitar.
Lebih dari 100 kader terlibat sebagai panitia aktif, baik selama rangkaian acara berlangsung atau ketika hari pelaksanaan.
Sementara anggota, peserta dan peninjau Musyda dari Muhammadiyah dan 'Aisyiyah jumlahnya tak kurang dari 450 orang, belum termasuk penggembira dan tim penampilnya.
Sebuah panggung besar berdiri di dekat pintu masuk utama, di sampingnya ada beberapa stand bazar.
Selama dua hari, area kampus Unisba penuh dengan atribut Muhammadiyah, beberapa kelas berubah menjadi tempat rapat, acara, dan sekretariat panitia.
Saya membawa selimut dan menginap di sana, merebahkan tubuh di sofa hitam, kantor Fakultas Hukum.
***
Mungkin ada yang penasaran, berapa dana yang dibutuhkan untuk perhelatan sebesar itu?
Musyda adalah event yang cukup besar untuk Muhammadiyah tingkat daerah, terlebih digelar bersama Musyda 'Aisyiyah.
Senin, 27 Maret 2023, bertempat di Aula RM. Joglo, digelar acara evaluasi, laporan keuangan dan penutupan panitia.
Meski dikejar waktu berbuka puasa, namun sejumlah evaluasi disampaikan, termasuk laporan keuangan.
Bendahara II menyebut ada penambahan anggaran sekitar 18 juta, dari total RAB (rancangan anggaran biaya) yang disetujui PDM.
Lalu berapa RAB untuk seluruh event musyda ini? PDM menyetujui RAB berdasar proposal yang ada sebanyak 304juta, dengan mekanisme dua kali pencairan: 75% dan 25%.
Itu dana dari kantong PDM, belum termasuk anggaran yang dikeluarkan oleh PD 'Aisyiyah.
Jika merujuk pada laporan keuangan PDM, anggaran tersebut relatif masih terjangkau, meski menjadi pengeluaran besar awal tahun. Lagipula, Musyda hanya 5 tahun sekali.
Selama ini, PDM mendapatkan pemasukan dari dua AUM Kesehatan: RSU dan RSI Aminah, ada dua jenis pemasukan, yaitu SHU (Sisa Hasil Usaha) dan Dana Dakwah.
Belum termasuk pendapatan Dana Investasi, Dana Hibah dan Dana Pihak ketiga, yang bisa sangat dinamis.
Terlepas dari besaran anggaran yang dikeluarkan untuk event Musyda, kita melihat sebulan terakhir ini, energi dan perhatian terfokuskan untuk Muhammadiyah.
Musyda adalah event silaturahim akbar, mempertemukan pimpinan, kader, dan simpatisan Muhammadiyah.
Menyadari betapa sebenarnya, secara kuantitas, Muhammadiyah di Kabupaten Blitar sudah bertambah cukup banyak. []
نَصْرٌ مِّنَ اللّٰهِ وَفَتْحٌ قَرِيْبٌۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Blitar, 28 Maret 2023
Baca catatan lainnya:
Tags:
Muhammadiyah
Coba di inisiasi,penulisan history berdirinya tiap cabang mas bro
BalasHapusInsyaallah, siap diagendakan
Hapus