Keluarga Tawara

Keluarga Tawara


Uap hangat mengepul dari gentong fermentasi di pabrik sake milik keluarga Tawara. 

Lantai kayu yang mulai lapuk berderak di setiap langkah, mengiringi aktivitas karyawan yang sibuk menuang Shuzo Kotekimai ke dalam tong besar. 

Aroma khas fermentasi beras bercampur dengan kelembapan kayu tua, menciptakan suasana penuh nostalgia. 

Karyawan lain duduk di meja kecil, mencatat produksi hari itu, wajahnya tampak serius, mencoba menyembunyikan kekhawatiran tentang masa depan pabrik yang semakin sulit bersaing di tengah modernisasi. 

Cahaya matahari yang masuk melalui jendela kecil menerangi gentong-gentong sake yang tertata rapi, seperti simbol ketekunan keluarga Tawara dalam menjalani hidup baru yang damai.

Keluarga Tawara bukanlah keluarga biasa. Mereka adalah keturunan terakhir dari klan ninja legendaris Hattori Hanzo, klan yang selama berabad-abad berdiri sebagai pelindung Jepang dari bayang-bayang kekacauan. 

Di masa lalu, keluarga ini terkenal karena keahlian mereka dalam seni bela diri, pengintaian, dan taktik perang. Namun, tragedi enam tahun lalu mengubah segalanya. 

Kematian putra sulung mereka, Gaku, dalam misi penyelamatan politikus yang diculik, meninggalkan luka mendalam bagi setiap anggota keluarga. 

Kejadian itu memaksa mereka untuk meninggalkan dunia ninja dan mencari kehidupan yang damai sebagai pengelola pabrik sake. 

Mereka berharap waktu akan menyembuhkan luka-luka lama, tetapi bayangan masa lalu terus menghantui mereka.

Ketika ancaman baru muncul dari klan Fuma, musuh bebuyutan mereka, keluarga Tawara dipaksa kembali ke dunia yang berusaha mereka tinggalkan. 

Racun mematikan yang disebarkan oleh Fuma menjadi senjata utama untuk melumpuhkan Jepang, dan pemerintah meminta keluarga Tawara untuk turun tangan. 

Dengan berat hati, mereka menerima panggilan tersebut, meskipun sadar bahwa keputusan ini akan membuka kembali luka lama yang belum sepenuhnya sembuh.

Di tengah perjuangan melawan Fuma, keluarga Tawara dihadapkan pada kenyataan yang mengejutkan: Gaku, putra sulung mereka yang dianggap tewas, ternyata masih hidup. 

Lebih mengejutkan lagi, Gaku kini berada di pihak musuh, menjadi wakil pemimpin klan Fuma dengan julukan "Crow." 

Konflik internal yang timbul dari penemuan ini hampir menghancurkan keluarga mereka. 

Soichi, sang kepala keluarga, merasa bersalah karena tidak mampu melindungi Gaku di masa lalu, sementara Yoko berusaha keras menerima kenyataan bahwa anak yang dilahirkannya kini melawan keluarganya sendiri. 

Haru, sebagai adik laki-laki Gaku, terbelah antara keinginan untuk menyelamatkan kakaknya dan kebencian atas pengkhianatan yang dilakukan Gaku.

Dialog penuh emosi terjadi ketika Gaku dan keluarganya akhirnya bertemu. Gaku mengungkapkan bahwa selama ini ia merasa ditinggalkan oleh keluarganya, terlupakan dalam misi yang nyaris merenggut nyawanya.

Namun, dalam pandangan keluarga Tawara, mereka tidak pernah berhenti merindukannya. Meski demikian, kebencian yang dipupuk oleh Fuma membuat Gaku tidak lagi memandang keluarganya sebagai sekutu. 

Pertemuan ini menjadi momen yang penuh air mata, konflik, dan dilema moral, karena setiap anggota keluarga harus menghadapi kenyataan bahwa cinta saja tidak cukup untuk menyatukan kembali hubungan yang telah hancur.

Pada akhirnya, Gaku memilih untuk tetap berada di pihak Fuma, meskipun ia mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan keluarganya dalam pertempuran terakhir.

Pada akhirnya, ialah yang mengambil alih kepemimpinan klan Fuma. 

Keluarga Tawara kembali ke pabrik sake mereka, membawa luka baru tetapi juga kebijaksanaan yang lebih besar tentang pentingnya ikatan keluarga dan keberanian untuk melanjutkan hidup meski menghadapi kehilangan.

House of Ninjas adalah drama aksi-thriller Jepang, diproduksi oleh Netflix dan dirilis pada 15 Februari 2024. 

Disutradarai Dave Boyle dan kolaborasi kreatif antara Kento Kaku, Yoshiaki Murrao, dan Takafumi Imai sebagai produser, serial ini menghidupkan kembali cerita keluarga Tawara, keturunan terakhir dari klan ninja legendaris yang berjuang menghadapi ancaman modern.

Soundtrack utama serial ini adalah "Our House" oleh Tomo Nakayama dan Yuuki Matthews, yang menjadi pengiring emosional dalam beberapa momen penting. 

Selain itu, juga menampilkan lagu-lagu dari artis Jepang seperti Creepy Nuts dan imase, yang menambah nuansa intens dan misterius pada adegan-adegan aksi. Serta lagu-lagu lawas dari The Zombies.

Komposisi musiknya dirancang untuk membawa penonton ke dunia ninja yang penuh rahasia, memanfaatkan alat musik tradisional Jepang seperti shamisen dan taiko, dipadukan dengan elemen elektronik modern.

Bagi yang sedang berlangganan Netflix, jangan melewatkan serial ini. []

Tabik,

Ahmad Fahrizal Aziz

Blogger, Aktivis Literasi, suka jalan-jalan dan nongkrong

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak