Pohon Gada di Istana Gebang
Halaman Istana Gebang adalah ruang terbuka yang memikat, luas, dan sejuk.
Saat melangkah masuk, pengunjung disambut oleh hamparan paving block yang tersusun rapi, membentuk permukaan yang rata dan tahan terhadap cuaca tropis.
Di tengah-tengah halaman yang luas ini dahulu berdiri sebuah pohon besar bernama Pohon Gada, ikon yang memberikan kesan monumental sekaligus alami.
Kanopi pohonnya yang lebar menciptakan bayangan yang sejuk, seolah menjadi payung raksasa bagi area tersebut.
Pada sore hari, sinar matahari yang mulai meredup menciptakan siluet pohon di atas paving, memperkuat kesan damai yang melingkupi tempat ini.
Sekitar halaman, bangunan utama berdiri dengan megah, mengusung atap limasan khas arsitektur Jawa.
Genteng tanah liat yang menutupi atapnya tak hanya menjadi elemen estetis, tetapi juga berfungsi sebagai insulasi termal alami, menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman.
Dinding bangunan yang dicat dengan warna netral berpadu harmonis dengan elemen alami di sekitarnya, menciptakan perpaduan yang serasi antara tradisi dan modernitas.
Di sisi lain halaman, terdapat taman kecil yang dihiasi semak-semak hijau dan bunga warna-warni yang ditanam dalam pot tanah liat.
Patung Bung Karno dan tiang bendera berdiri dengan anggun di area plaza, menjadi pusat perhatian yang menambahkan nuansa simbolis dan nasionalisme ke dalam desain area ini.
Elemen-elemen ini memberikan arti mendalam, tentang sejarah dan budaya yang melekat pada Istana Gebang.
Namun, daya tarik utama halaman ini adalah Pohon Gada, yang kini telah tiada.
Pohon besar dengan batang yang kokoh dan dahan yang menjulang tinggi ini dahulu menjadi simbol kehidupan dan kesejukan halaman Istana Gebang.
Selain memberikan keteduhan, Pohon Gada memiliki peran ekologis yang signifikan.
Kanopinya yang luas berfungsi sebagai penyaring udara, menyerap karbon dioksida, dan menghasilkan oksigen yang menyegarkan.
Akar-akar pohonnya yang menjalar di bawah menjaga kestabilan tanah, sekaligus menyerap air hujan untuk mencegah genangan.
Di bawah naungan pohon ini, banyak pengunjung menikmati waktu bersantai, bercengkerama, atau sekadar duduk menikmati kedamaian.
Saat ini, tanpa Pohon Gada, halaman Istana Gebang tetap menawan, tetapi ada yang hilang.
Kehilangan pohon ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga elemen ekologis yang tak tergantikan.
Pohon tua seperti itu menjadi bagian dari cerita sebuah tempat. Ia adalah saksi bisu dari berbagai peristiwa yang terjadi di halaman ini, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga perayaan besar.
Meskipun Pohon Gada telah tiada, harapan tetap ada, dengan menanam kembali pohon atau vegetasi serupa, halaman ini dapat kembali menghadirkan nuansa alami dan fungsionalitas ekologis yang pernah dimilikinya.
Upaya semacam ini tidak hanya menjaga estetika ruang publik, tetapi juga memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang.
Halaman Istana Gebang adalah simbol harmoni antara manusia, alam, dan sejarah, tempat di mana cerita masa lalu tetap hidup, dan masa depan yang lebih hijau dapat terus dibangun. []
Tabik,