Jangan Terpaku pada Adsense

Jangan Terpaku pada Adsense
Banyak pemula dalam dunia blogging yang beranggapan, kalau tidak diterima Adsense, berarti gagal jadi blogger.
Padahal, kalau dipikir-pikir, Adsense itu hanya satu pintu dari sekian banyak cara menghasilkan uang di internet.
Masih ada banyak pintu lain yang bisa diketuk.
Pertama-tama, tentu saja harus punya blog. Tidak perlu ribet. Pakai yang gratis dulu, misalnya Blogspot.
Tinggal daftar dengan akun Gmail, pilih template, dan isi nama blog.
Tidak perlu khawatir soal tampilan, yang penting mulai menulis. Percuma tampilan keren tapi kosong isinya.
Setelah itu, barulah melirik cara monetisasi. Saya sering merekomendasikan dua jaringan iklan selain Adsense: Adsterra dan Advertica.
Dua-duanya terbuka untuk pemula, dan tidak seketat Adsense yang kadang menolak tanpa alasan jelas.
Adsterra misalnya, menerima blog dengan trafik kecil sekalipun.
Cara daftarnya mudah: masuk ke situs adsterra.com, buat akun publisher, lalu daftarkan blog yang dimiliki.
Setelah disetujui, kita bisa memilih format iklan: ada banner, popunder, bahkan push notification.
Keuntungannya, iklan mereka global. Jadi meskipun trafik kita datang dari berbagai negara, tetap dihitung.
Sedangkan Advertica lebih fokus ke iklan lokal. Bagi blogger Indonesia, ini menguntungkan.
Banyak pengiklan UMKM atau brand lokal yang beriklan di sana. Pendaftaran juga simpel.
Tinggal buka advertica.id, isi formulir, dan tunggu konfirmasi.
Biasanya mereka lebih ramah terhadap blog kecil asalkan kontennya original dan rutin diperbarui.
Tentu saja, sebelum bicara uang, kita perlu menyiapkan wadah untuk menampungnya.
Buatlah akun PayPal. Mayoritas jaringan iklan internasional, termasuk Adsterra, membayar lewat PayPal.
Daftarnya gratis. Masuk ke paypal.com, isi data diri, lalu hubungkan dengan email.
Nantinya, setiap kali ada pembayaran, uang akan masuk ke saldo PayPal. Dari situ bisa ditarik ke rekening bank lokal.
Sekarang, kembali ke hal paling mendasar, yaitu menulis.
Jangan hanya menunggu iklan muncul. Minimal satu artikel 500 kata per posting.
Kenapa 500 kata? Karena itu ukuran ideal untuk SEO, juga cukup panjang untuk menjelaskan topik dengan jelas.
Kalau bisa lebih panjang, silakan. Tapi jangan asal panjang, kualitas tetap nomor satu.
Setelah artikel terbit, jangan dibiarkan saja. Bagikan ke media sosial.
Grup WhatsApp keluarga, teman kuliah, bahkan grup Facebook hobi bisa jadi ladang pembaca.
Dari situ akan muncul trafik organik. Lama-lama, blog punya pembaca setia.
Intinya, jangan terlalu terpaku pada Adsense. Dunia blogging itu luas.
Ada banyak jalur rezeki, yang terpenting: konsisten menulis, rajin promosi, dan mau belajar.
Soal iklan, selalu ada pintu lain yang terbuka.
Selamat berjuang. Siapa tahu, blog gratisan hari ini bisa jadi sumber penghasilan utama besok.