Laporkan Penyalahgunaan

Blog Archive

Blog Archive

Tags

Categories

Labels

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

Popular Posts

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Random Posts

3/random/post-list
6/recent/ticker-posts

Most Popular

Popular Posts

Langsung ke konten utama

Kopi dan Wedang Jahe Saat Ramadan




Selasa, 5 Mei 2020

Penjual sayur keliling biasanya juga menjual jahe, satu atau dua rimpang dihargai seribu rupiah. Sehingga sering kehabisan.

Sampai saya inden. Meminta penjual sayur itu menyimpan dua rimpang setiap harinya.

Selepas shalat tarawih, biasanya saya menyeduh wedang jahe. Jahe digeprek, lalu diseduh dengan air panas, tanpa gula.

Tujuannya, untuk menghangatkan tubuh. Jahe memiliki khasiat yang baik.

Sembari membaca buku, mengetik, atau berselancar di sosmed, segelas wedang jahe biasa menemani.

Ketika nongkrong pun, wedang jahe lah jenis minuman yang sering saya pesan, utamanya jahe geprek.

Meskipun, kopi tetap jadi sajian utama. Selepas berbuka puasa dan sahur, secangkir kopi selalu tersaji.

Kala sahur terutama, untuk menjaga dari kantuk. Sebab tidur selepas sahur itu tidak enak. Ada sesuatu yang ganjil di perut. Sebaiknya, selepas sahur jangan tidur. Lanjut shalat subuh dan ibadah ritual lainnya.

Ada banyak hal produktif yang bisa dikerjakan selepas sahur. Misalnya, untuk menulis.

-00-

Pada awal puasa, sampai hari ketiga, kepala saya pusing selepas ashar, dan mereda selepas berbuka, tepatnya setelah minum kopi.

Mungkin saya kecanduan, sehingga menimbukan efek ketika tidak mengkonsumsinya dalam waktu beberapa jam.

Apalagi, saat mengikuti webinar tentang menjaga kesehatan di bulan Ramadan, salah satu praktisi kesehatan menyarankan agar tidak ngopi saat sahur. Kopi bersifat diuretik.

Namun hal itu saya langgar, dengan syarat tetap minum air putih yang cukup, terutama air hangat.

Masuk hari keempat sampai sekarang, pusing tidak lagi menyerang. Mungkin karena rutin ngopi? Sepertinya tidak. Bisa jadi terlalu banyak tidur dan nonton.

Awal puasa, selepas sahur sampai siang saya maraton menonton drama korea. Ada 20 episode, per episode durasinya sekitar 1 jam. 20 episode khatam dalam 3 hari.

Setelah menonton itu kepala saya pusing. Sebab mata juga butuh istirahat dari memandang ponsel. Bukan karena kurang ngopi, barangkali. []

Kedai MuaRa
Ahmad Fahrizal Aziz

Komentar