Jamaah Shalat Taraweh Aktivis OMEK


Jelang berakhirnya Ramadan 1443 H/ 2022 M, ingatan saya kembali ke masa ketika menjadi mahasiswa baru, saat masih tinggal di Ma'had/Pondok Mahasiswa.

Di tahun 2009, kegiatan awal perkuliahan tepat di bulan Agustus yang saat itu bulan Ramadan. Rohman, teman sekamar, mengajak shalat tarawih jamaah PMII di halaman Parkiran Gedung A.

"Lebih cepat," kelakarnya.

Padahal, sebagai mahasiswa baru, kami dihimbau oleh para Musyrif untuk taraweh di Masjid At Tarbiyah, Masjid Kampus yang juga Masjid Ma'had putra.

Masjid At Tarbiyah UIN Malang menerapkan Shalat Taraweh 20 rakaat dan witir 2+1, hanya saja bacaan Fatihah dan surat pendeknya cenderung pelan layaknya tim taraweh 8 rakaat.


Seingat saya Shalat Taraweh baru selesai lepas pukul 20.00. Sementara Taraweh OMEK (begitu kami menyebutnya) bisa 30 menit lebih cepat.

Satu kamar kami ada 6 anak. 3 di antaranya NU, meski hanya 1 yang ikut PMII. Dua yang Muhammadiyah dan sama-sama ikut IMM, satunya tak menunjukkan afiliasi/ideologi tertentu.

Di area kampus, yang menggelar shalat Taraweh ternyata banyak. Tak hanya PMII, namun juga IPNU/IPPNU. Dulu saya bingung juga kenapa ada IPNU/IPPNU di dalam kampus, disamping ada PMII.

Selain itu juga HMI, dan sederet Organisasi Daerah. Khusus HMI, saya memang agak kaget awalnya, ketika ternyata cara tarawehnya, termasuk bilalnya, mirip PMII. Bahkan juga pernah menggelar acara Istigosah.

Karena masih polosnya, dulu saya mengira HMI itu Muhammadiyah, ternyata di kampus UIN Malang dinamikanya berbeda, atau secara umum memang dinamika HMI saat ini sudah berbeda, bukan lagi di era Masyumi dan Orde Lama.

HMI, meskipun didirikan oleh seorang Muhammadiyah dan sepanjang Orde Lama identik dengan Muhammadiyah atau Islam Modernis, ternyata dalam perjalanannya mengalami dinamikanya tersendiri.

Saya pernah ingat banner sambutan HMI untuk mahasiswa baru yang memasang foto KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asyari secara berdampingan.
Area parkir gedung A-B.

Meskipun, sebagai mahasiswa awam kala itu, sekilas HMI dan PMII tak ada bedanya, kegiatan kulturalnya juga sama. Teman-teman saya yang ikut HMI juga banyak yang berlatarbelakang NU, bahkan sepertinya mayoritas.

Malah saya tidak melihat IMM, tidak ada jamaah taraweh dari IMM, atau memang IMM tidak menggelar shalat taraweh dan lebih memilih ikut taraweh di Masjid Imam Bukhari PDM Malang?

Namun setelah bergabung dengan IMM Pada November 2009, tahun berikutnya--ketika sudah tidak tinggal di Ma'had--saya baru tahu sebenarnya IMM juga menggelar Shalat Taraweh sendiri di sebuah kelas di SMK Muhammadiyah Sumbersari.

Shalat Taraweh bentuk kaderisasi

Jika saya ingat kembali, Jamaah Taraweh PMII sepertinya paling banyak, lokasi yang dipilih pun area parkiran yang luas.

Pesertanya tidak hanya kader PMII, namun juga calon kader yang sudah mereka jaring sejak OSPEK. Itu bukan rahasia umum, OMEK lain juga melakukannya.

IMM juga melakukan pendataan calon kader, namun sebatas alumni sekolah Muhammadiyah. Mereka yang alumnus sekolah Muhammadiyah diundang by person dan undangan diantar ke kamar Ma'hadnya masing-masing.

Saya sebenarnya bukan yang mendapat undangan karena bukan alumni sekolah Muhammadiyah.
Suasana Ma'had Putra. Dok/Syifaul Hamdi

###

Selepas Taraweh, Jamaah OMEK biasanya menggelar tadarus Al Quran atau diskusi, terutama Jamaah PMII dan HMI.

Shalat jamaah HMI kadang terpantau di selasar atau ruang lapang bawah tangga Gedung B. Ada 3 titik yang cukup luas di lantai 1, 2, dan 3. Saya mengetahuinya karena ada bendera yang dipasang.

Organisasi daerah juga banyak yang menggelar taraweh on campus, sebagian di kontrakannya masing-masing. Ikatan Mahasiswa Blitar juga pernah mengadakan.

IMM sendiri menggelar di luar kampus, sedikit eksklusif di ruang tertutup. Ada bangunan SMK Muhammadiyah Sumbersari yang berdiri persis di samping kampus.

Salah satu kelas digunakan untuk shalat taraweh. Apa cukup? Cukup, sebab tak semua kader ikut taraweh IMM, praktis yang ikut hanya mereka yang menghuni kontrakan komisariat. Saat itu ada 3 komisariat (sekarang ada 5).

Shalat Taraweh bersama itu menjadi kegiatan kaderisasi. Imam shalatnya dijadwal bergantian, saya pernah menjadi Imam Shalat Taraweh. Setelah Taraweh ada ceramah, diisi oleh Immawati, bisa sambil diskusi.

Kegiatan taraweh bersama masuk agenda Ramadan IMM yang dihandle langsung oleh Koordinator Komisariat (Korkom) UIN Malang dengan kepanitiaan dari perwakilan 3 komisariat.

Selain agenda taraweh bersama, juga ada agenda buka bersama, mengisi Pondok Ramadan di sekolah-sekolah dan peringatan Nuzulul Al Quran. Agenda tersebut biasanya bekerjasama dengan Ranting Muhammadiyah Sumbersari.

SMK Muhammadiyah 3 Malang yang berlokasi di Sumbersari, Lowokwaru.


Bagi saya, kegiatan Ramadan bersama IMM tersebut menjadi salah satu agenda penuh kenangan selama menjadi mahasiswa. Awal mula menjadi Imam Shalat Taraweh dan Menjadi Narasumber kegiatan Pondok Ramadan. []

Blitar, 30 April 2022

Ahmad Fahrizal Aziz

Blogger dan Aktivis Literasi

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir di blog ini ya.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak