Bagaimana Cara Kita Menentukan Pilihan Caleg?



Ada 5 jenis kertas suara yang akan disodorkan ke setiap pemilih pada 14 Februari 2024 nanti.


Selain Capres dan Cawapres, kita harus mencoblos caleg DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/kota.


Menentukan pilihan capres mungkin lebih mudah daripada menentukan pilihan caleg. Karena saking banyaknya jumlah parpol dan jumlah caleg. 


Dalam satu dapil untuk DPRD Kab/kota saja satu parpol bisa memiliki 9 caleg, dan ada 18 Parpol dalam kertas suara nanti.


Jumlah caleg yang bejibun itu membuat kening kita berkerut. Belum lagi calon DPD RI.


Paketan Politik


Untuk memudahkan pemilih, beberapa timses membuat paketan politik. Mereka mengantongi data-data pemilih untuk diajak kerjasama, biasanya diserta imbalan sewajarnya.


Paketan politik itu adalah fakta yang tak bisa dipungkiri. Kerjasama caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/kota, biasanya disertai paketan capres.


Paketan politik bisa linier satu parpol, ada juga yang antar parpol, atau paketan parpol dengan capres yang parpolnya bukan pengusung capres tersebut. Itulah realitas unik di lapangan.


Mereka akan masuk ke rumah-rumah dan mengajak memilih caleg DPR RI, Provinsi, dan Kab/kota yang telah dipaketkan. Apakah anda sudah mendapatkan paketan ini?


Caleg teman dan kerabat


Bagaimana jika caleg tersebut adalah teman bahkan kerabat kita?


Mungkin ini salah satu alasan kita menentukan pilihan caleg, membantu orang yang kita kenal, dengan dasar kekerabatan dan pertemanan.


Timses yang akan mendata para pemilih sebaiknya memastikan, apakah mereka punya kerabat yang sedang nyaleg?


Meskipun timses juga sudah memperkirakan, dari paketan yang tersebar, ada setidaknya 10-30% yang meleset.


Bahkan dalam beberapa kasus, ada yang meleset sangat ekstrem, padahal dana yang digelontorkan sudah maksimal.


Apakah visi misi caleg itu akan jadi perhatian?


Tak ada salahnya caleg punya visi misi, atau setidaknya janji politik, namun itu belum tentu diperhatikan. Sebab jabatan legislator adalah kolektif kolegial.


Setelah terpilih pun, di internal parpol/fraksi parpol, masih ada pembagian komisi bidang. Janji caleg tak semudah itu bisa diwujudkan dan masyarakat belum tentu percaya.


Ya, meskipun legislator punya dana aspirasi, dana reses dan instrument lain yang sangat mendukung kemajuan dapilnya, tetapi rata-rata sudah disiapkan penampungnya.


Nyaleg dalam sistem dapil dan over multipartai seperti sekarang ini bukan hal mudah. Pemilih pun dibuat pusing dengan banyaknya pilihan.


Lalu atas dasar apa pada akhirnya kita menentukan pilihan caleg? Amplop, sembako, visi misi, pertemanan, atau random saja pokok ada yang dicoblos?


Tabik,

Ahmad Fahrizal Aziz


Ahmad Fahrizal Aziz

Blogger dan Aktivis Literasi

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di sini, terima kasih sudah mampir di blog ini ya.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak