Hanya Hengky yang Bisa Mengalahkan Mak Rini?




Nama Hengky Kurniawan masuk bursa calon Bupati Blitar, dan langsung mendapatkan atensi media lokal.


Setidaknya, pemberitaan Hengky sebagai nama yang siap maju sebagai Bupati Blitar mendapat porsi cukup besar dibandingkan bursa nama lainnya.


Sebagai artis yang juga mantan Bupati Bandung Barat, popularitas dan rekam jejak Hengky tak diragukan, namun perkara maju Pilkada di Kabupaten Blitar, mungkin tak sesederhana yang dibayangkan.


Bupati petahana, Rini Syarifah, diprediksi akan maju lagi, dan perolehan PKB di Kabupaten Blitar pada pemilu 2024 cukup besar, merangsek ke angka 22,52%. Di bawah PDIP yang mendapat 27,60%.


Artinya, jika syarat mengusung Cabup-Cawabup adalah 20% suara parpol, maka hanya PDIP dan PKB yang bisa mengusung sendiri calonnya tanpa perlu koalisi dengan parpol lain.


Melihat realita ini, berarti "mesin politik" Mak Rini semakin kuat, dan secara figural nyaris tak ada lawan.


Kemenangannya terhadap Rijanto-Marhaenis pada pilkada 2020 silam adalah bagian yang mengejutkan, dan kini sosok Marhaenis sudah bergabung ke parpolnya.


Secara kalkulatif, belum ada yang bisa menandingi Mak Rini, terkecuali ada suatu momentum politik yang ekstrem. Figur-figur lokal nyaris tak ada yang sebanding, bukan kapasitas personalnya, melainkan realitas politik untuk dapat "tiket" ke Pendopo.


Bahkan nama populer seperti Makde Rahmat, eks. Wakil Bupati yang siap maju pilkada, harus berjuang lebih karena PAN hanya mendapat 9,97%.


Pilkada di Kabupaten Blitar berpotensi melawan kertas kosong seperti yang pernah terjadi pada Pilkada 2015 lalu.


Hengky Kurniawan dinilai punya popularitas dan magnet politik yang cukup kompetitif melawan petahana, namun ia harus melewati lapisan DPC dan restu DPP PDIP.




Bagaimanapun, PDIP adalah parpol pemenang pemilu di Kabupaten Blitar. Tentu tidak semudah itu memberi tiket, apalagi ada kemungkinan figur lokal seperti Drs. Rijanto yang juga pernah mejabat Bupati itu, akan maju lagi.


***


Popularitas Hengky menjadi penting karena itu akan menghidupkan atensi warga untuk berpartisipasi dalam pemilihan.


Hengky hanya perlu mendapat tiket dan kompetisi politik akan semakin sengit dan menarik.


Selain itu, kepemimpinan Mak Rini sejauh ini belum menemukan "signature" atau daya pikat lebih dibanding kepemimpinan bupati sebelum-sebelumnya.


Justru sejak kepemimpinannya, yang mengemuka adalah problem internal mulai dari retaknya hubungan dengan Wakil Bupati, mutasi jabatan besar-besaran yang ternyata tidak menunjukkan perbaikan birokrasi, hingga rumah pribadi yang disewakan menjadi rumah dinas.


Masalah lain adalah, jalan-jalan rusak yang lamban pembenahan, yang itu berdampak pada isu pemisahan Blitar selatan.


Itu menjadi celah dan "lubang besar" dari petahana yang menguntungkan kompetitor.


Blitar, 20 April 2024

Ahmad Fahrizal Aziz


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak