Laporkan Penyalahgunaan

Blog Archive

Blog Archive

Tags

Categories

Labels

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

Popular Posts

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Random Posts

3/random/post-list
6/recent/ticker-posts

Most Popular

Popular Posts

Langsung ke konten utama

Kenapa Harus Kyai Ma'ruf yang Sepuh?


Oleh : Ahmad Fahrizal Aziz


Salah satu yang menjadi pertanyaan, atau lebih tepatnya kekhawatiran soal Cawapres Jokowi kali ini adalah, apa tidak terlalu sepuh?


KH. Ma'ruf Amin sudah berusia 75 tahun. Memang tidak lebih sepuh dari Jusuf Kalla, yang kini 76 tahun. Menurut info yang berkembang, andai aturan membolehkan, maka duet Jokowi-JK akan diteruskan. Namun tidak bisa karena JK sudah dua kali menjadi Wapres.


Sekalipun hanya Wakil Presiden, tentu beban kerjanya tidak mudah, sebab Presiden pasti akan membagi tugas dengan wapres. Itulah kenapa Wapres juga punya staf khusus.


Nama KH. Ma'ruf Amin memang mengejutkan, apalagi mengingat posisinya kini sebagai Ketua MUI dan Rois Suriah atau Rois Am PBNU.


Dalam jabatannya sebagai Rois Am, Kyai Ma'ruf lebih sebagai dewan penasehat atau pertimbangan, sebab di NU sendiri ada struktur pelaksana yang disebut Tanfidziyah, yang mana ketua umumnya adalah KH. Said Agil Siroj.


Kenapa misal, PBNU tidak mengajukan pengurus Tanfidziyah saja? Sebab Kyai Ma'ruf Amin kini sudah tepat sebagai Wantimpres, yang memberikan pertimbangan-pertimbangan, dibanding harus "turun gunung" mengurusi yang serba teknis.


Namun ya begitulah politik, ada komunikasi dan kompromi yang tidak mudah, yang kadang kurang memuaskan.


Sebenarnya juga bukan faktor sepuh atau tidak, sebab setiap pasangan calon akan menjalani tes kesehatan. Hasil tes itu akan memberikan jawaban, apakah pasangan calon yang bersangkutan memenuhi standart atau tidak.


Track record lebih penting dalam menilai. Pilpres 2014 silam, andai tidak berpasangan dengan Jusuf Kalla, belum tentu Jokowi menang.


Faktor JK sangat penting, sebab dilihat dari pengalamannya di birokrasi dan politik, juga dari elektabilitas. JK berada diurutan 3 atau 4, setelah Jokowi, Prabowo dan bersaing ketat dengan Megawati. (Lihat survei 2014).


Sementara Prabowo memilih Cawapres yang elektabilitasnya sangat rendah, bahkan tidak masuk 10 besar. Hal ini penting dicatat.


Saya berharap Jokowi masih lanjut periode berikutnya, demi menuntaskan pembangunan. Tetapi sepertinya angin politik sedang tidak bersahabat.


Apa karena trend di Malaysia juga mewabah ke Indonesia? Betapapun sepuhnya KH. Ma'ruf Amin kini, jelas masih lebih sepuh Tun Mahatir Muhammad yang berusia 93 tahun, dan masih nampak sehat nan bugar. []


Blitar, 14 Agustus 2018

Komentar